Sumber data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan menunjukkan, hingga saat ini pasien DBD mencapai 25 orang yang menjalani perawatan di beberapa fasilitas layanan kesehatan.
Jumlah ini mulai meningkat bersamaan datangnya musim penghujan awal tahun ini.
Hal yang demikian juga dipicu oleh sikap masyarakat yang kurang memperhatikan perilaku dalam menjaga kebersihan.
Masyarakat dituntut untuk membudayakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)
'Nyamuk akan merasa betah tinggal ditempat yang kotor, dengan media yang kotor tersebut nyamuk dengan mudah berkembang biak terutama nyamuk Aedes aegypti yang merupakan vektor utama DBD. Untuk itu kami menghimbau sesuai arahan Bapak Bupati Indrata Nur Bayuaji untuk melakukan 3M Plus. Agar perkembangbiakan nyamuk bisa diminimalisir' terang dr. Daru Mustikoaji Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan 02/02/2024.
Pacitan yang selama ini dikenal dengan sebutan kota adipura seyogyanya dijaga kebersihanya.Sampah yang tidak dilokalisir pada tempatnya akan menimbulkan polusi bau yang menimbulkan kerumunan lalat dan nyamuk yang berpotensi munculnya kuman dan bibit penyakit yang bisa berinteraksi terhadap manusia.
"Ketika terjadi kontak langsung manusia dengan sampah terlebih di musim penghujan yang menyebabkan sampah tersebut lembab, maka potensi tubuh kemasukan kuman dan bakteri semakin besar. Nyamuk menggigit pada siang hari dan bisa menularkan virus DBD dan bisa berakibat fatal berupa kematian." imbuh dr. Daru Mustikoaji.
Rentetan peristiwa akibat menggunungnya sampah yang tidak segera mendapat penanganan khusus akan berdampak pada kesehatan manusia di sekitar sampah tersebut. Karena secara tidak langsung kondisi seperti ini bisa menyebabkan manusia terinfeksi atau tertular beberapa penyakit diantaranya ,pes, leptospirosis, demam berdarah, malaria, dan cacingan. (Listy)
Pewarta : Biro Pacitan
Editor : Gandul Asmoro
0 Komentar