Header Ads Widget


 

Kasus DBD Di Pacitan Sempat Naik, Berkat Kerja Keras Dinas Kesehatan Perkembangan DBD Bisa Ditekan.

Drg.Farida "Selama tahun 2024 memang ada penambahan kasus namun tidak signifikan"
Pacitan RevolosiNews - Melambungnya kasus DBD di wilayah Kabupaten Pacitan membuat Dinas kesehatan Kabupaten Pacitan terus bekerja keras untuk menekan angka perkembangan kasus DBD. Berbagai langkah preventif selalu dilakukan dalam berbagai kesempatan. Termasuk melakukan foging di beberapa tempat kasus  DBD terkonfirmasi dengan melakukan penyelidikan epidemiologi.Sehingga kepastian kasus tersebut valid.
Perkembang biakan nyamuk Aedes aegypti memang perlu kewaspadaan Ekstra, untuk itu dinas kesehatan kabupaten Pacitan melalui bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) selalu melakukan sosialisai dan penyuluhan dalam setiap kesempatan, "Penekanan kegiatan ada pada kebersamaan, termasuk kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)harus dilakukan bersama sama. Sehingga perkembangbiakan nyamuk bisa ditekan.Sesuai  data sampai bulan Juni 2024 ini kami mencatat ada  382 kasus terkonfirmasi yang tersebar di seluruh faskes yang ada di Kabupaten Pacitan. Memang ada penambahan kasus namun tidak signifikan. Himbauan kami bagi masyarakat harus meningkatkan kwalitas hidup dengan  PHBS (pola hidup bersih dan sehat). Yang terpenting adalah sikap proaktif dan sikap sayang terhadap kesehatan, jadi ketika masyarakat merasakan gejala panas badan mulai meninggi atau demam segera periksa ke faskes terdekat. Sehingga segala kemungkinan akan segera bisa diambil tindakan" jelas drg.Nur Farida plt sekretaris dinas kesehatan kabupaten Pacitan pada awak media 25/06) 2024.
Kasus DBD kabupaten Pacitan yang sempat menarik perhatian publik karena sudah ada korban jiwa sebanyak 2 orang, menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.Namun demikian hal tersebut, tidak lantas membuat dinas kesehatan patah semangat, justru dengan kasus DBD yang sempat menelan korban menjadikan seluruh tenaga kesehatan, kader dan surveillans lebih semangat dalam bekerja dengan tujuan menekan angka perkembangan DBD. 
"Dinas kesehatan itu bukan pemangku kepentingan namun sebagai pemangku data, sehingga setiap ada laporan kasus DBD kita mencatat untuk mengambil langkah langkah strategis dan mengatasinya.Seluruh faskes setiap saat pasti melaporkan ketika ada perkembangan data kasus DBD terkonfirmasi.Dari laporan data yang masuk itulah kita melakukan evaluasi dan tindakan termasuk mengadakan foging bila diperlukan.Waspadai DBD dengan seksama, masyarakat harus faham dengan perkembangan siklus pelana kuda. Pada fase tertentu panas pasien akan turun, namun justru itu yang perlu diperhatikan jangan sampai terlena agar kesehatan prima tercapai.Jangan resah dan gugup,bersikap tenang berdampingan dengan tenaga kesehatan maka segala penyakit akan sirna" tambah dr. Daru Mustikoaji kepala dinas kesehatan kabupaten Pacitan 25/06/2024.
Perlu diketahui bahwa perkembangan kasus DBD yang sempat menelan korban meninggal tersebut, menurut informasi yang didapat media RevolosiNews biro Pacitan adalah karena adanya penyakit bawaan atau komorbid dari pasien tersebut, "Setelah melakukan opservasi secara mendalam terhadap kedua pasien/korban meninggal akibat DBD beberapa waktu yang lalu ditemukan penyakit bawaan yang menyebabkan meninggalnya korban yang sedang terkena DBD. " imbuh drg.Nur Farida. (Sonia) 

Posting Komentar

0 Komentar