Header Ads Widget


 

Sekber Wartawan Indonesia SWI, Adakan Pelatihan Jurnalistik, Berbasis Uji kompetensi.

Nganjuk Revolusinews com - Profesi wartawan terbuka bagi siapa saja dari berbagai unsur pendidikan, dan juga dari berbagai profesi,
 

Mereka semua mendapatkan kesempatan yang sama, menjadi wartawan profesional dan handal.
 

Seperti halnya pada hari rabu,  20/11/2024 uji kompetensi wartawan bertempat di gedung cave lumos, kantor kabar Nganjuk.


 Hadir dalam acara UKW, Kesbangpol, yang terwakil Atim Suaono, Kapolres, terwakili Humas Arifin, Pj Bupati terwakli Asti Widyawati, dan  ketua DPD Sekber Wartawan Indonesia Nur Kholifah,

Dr, Wahyu Priyo djatmiko, Saat memberikan penjelasan dan pemaparan, kepada peserta uji kompetensi wartawan UKW, terkait, profesi wartawan Indonesia di mata hukum. 

Jadi, wartawan harus tau dan  betul faham denga hukum dan  kode etik profesi jurnalistik, di mana, saat menjalankan tupoksinya sebagai sosoal kontrol.

Jadi, jangan asal terima informasi yang bulum ada kejelasan dan valid data, harus konfirmasi terlebih dahulu, jangan asal katanya. Kalau wartawan profesional pasti mengedepankan kode etik.

Jadi harus konfirmasi kepada yang bersangkutan saat ingin mendapatkan sumber yang jelas.

Jadi, melalui uji kompetensi ini," saya berpesan kepada semua peserta UKW untuk mematuhi dan menjalankan aturan yang sudah berlaku dari amanat undang undang pers itu sendiri dan hukum.

Wartawan profesional bertanggung jawab mengedukasi masyarakat atau publik, Karya jurnalistiknya bisa menjadi penangkal berita hoaks dan opini. sekarang ini, mudah kita temukan berita yang tersebar tapi belum tentu kebenarannya.

Oleh sebab itu, Dewan Pers mendorong setiap wartawan harus mengikuti uji kompetensi sehingga menjadikan Wartawan yang profesional di segala bidang."pungkasnya.

Sarwani, selaku wartawan senior JTV Surabaya, juga selaku nara sumber memberikan arahan petunjuk mengenai cara edukasi dukumentasi yang benar, sehingga dari publik langsung memahami peristiwa dan kronologi  apa yang telah terjadi. 
"Jadi, pada saat dokumentasi peristiwa itu terjadi harus sesuai rangkaian peristiwa, tidak beleh atas kemauan diri sendiri. Kerena semua ada aturannya, sehingga, publik langsung tau dan faham dari peristiwa itu yang sedang terjadi."tuturnya.

Jawahir, mendorong kepada semua wartawan yang ikut uji kompetensi, menjadi wartawan Indonesia yang handal dan  profesional di era digitalisasi, oleh sebab itu, kita harus belajar dan belajar gimana cara mendapatkan segala informasi melalui digitalisasi peristiwa itu sedang terjadi.
Tidak seperti di era saya, saat mau bertranformasi terkait dengan informasi butuh jedah waktu, tapi sekarang, dengan kecanggihan alat digitalisasi  mudah bertranformasi tidak butuh waktu lama.

Saya berpesan," menjadilah seorang wartawan atau  jurnalis yang berdedikasi tinggi, menjadilah wartawan yang profesional, dalam menjalankan tugas kewartawanan. Dan jangan menjadi sebaliknya,"Pungkasnya.(Irn)









Posting Komentar

0 Komentar